Seorang ilmuan bernama Jim Barkland melakukan penelitian mengenai korelasi antara bulan purnama dengan gempa bumi.
Barkland adalah seorang Doktor dari University of California yang bekerja di kantor Geologi Santaclara, California. Suatu ketika dia menyadari bahwa gempa bumi selalu terjadi saat matahari dan bulan berada pada satu garis lurus, yaitu ketika terjadi bulan purnama. Pada posisi ini bulan dan matahari berada pada posisi yang saling berlawanan. Bumi terdiri atas lempengan lempengan yang mengambang di atas cairan inti bumi. Ketika bulan purnama terjadi lempengan tersebut tertarik masing masing ke arah yang berlawanan, yaitu ke arah matahari dan ke arah bulan karena gravitasinya masing masing. Analoginya adalah seperti terjadinya pasang dan surut permukaan air laut. Hanya saja yang pasang dan surut disini adalah 'cairan inti bumi'. Pasangnya carian tersebut kemudian akan menggerakkan lempeng benua yang mengambang diatasnya. Lempengan tersebut kemudian akan saling bergesekan satu dengan yang lainnya hingga menyebabkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi lebih sering terjadi (dan terjadi dengan kekuatan yang lebih besar) ketika bulan berada pada posisi terdekat dengan bumi. Posisi ini disebut dengan Perigee. Pada posisi ini kekuatan gravitasi bulan meningkat sehingga gaya tariknya terhadap lempeng bumi juga kuat. Sebaliknya pada saat posisi terjauhnya, yaitu apogee gempa yang terjadi juga lebih lemah dan dengan frekuensi yang lebih sedikit.
Publikasi akan temuannya tersebut sempat mendapat penghinaan dana pelecehan dari teman-teman seprofesinya. Bahkan ia sempat di larang dan diskors selama 2 bulan dari pekerjaannya karena prediksi-prediksinya dianggap membuat masyarakat menjadi panik. Ia juga diminta berjanji untuk tidak melakukan prediksi-prediksi lagi. Hingga pada tanggal 10 maret 1997, namanya kemudian menjadi terkenal. Hal itu tak lain karena ia memprediksi akan terjadi gempa bumi di San Fransisco, dan itu benar terjadi!
Walaupun sampai sekarang belum dikeluarkan hasil penelitian resmi mengenai hal tersebut oleh pihak manapun, tetap saja itu bisa dijadikan referensi bagi kita dalam menghadapi datangnya bencana gempa.