Siapa yang tak kenal Liem Swie King? Salah seorang atlet bulutangkis terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Legenda bulutangkis kelahiran 28 Februari 1956 ini terkenal dengan istilah “King’s Smash”. Smash-nya yang keras dilakukan sambil melayang, shuttlecock dipukul saat tubuh belum menyentuh tanah, smash yang dilakukan sambil meloncat, dan dikenal dengan sebutan King’s Smash.
BIografi mengenai sang legenda bulutangkis ini dituliskan dalam Panggil Aku King dengan sangat berurutan. Mulai dari flash back adegan pembuka saat pertandingan final All England 1978, saat King merebut gelar juara All England dari tangan Rudi Hartono, juara 8 kali All England. Cerita selanjutnya bergulir dengan sangat berurutan.
Menjadi Idola
Sejak kemenangannnya pada All England 1978, King mulai menjadi idola baru dalam bulutangkis. Ia menjadi penerus kejayaan Rudi Hartono, Karier bulutangkisnya terus melesat tajam, ia pernah menjadi yang tak terkalahkan selama 33 bulan. Sepanjang tahun 1978-1979 ia selalu menjadi jawara disetiap pertandingan yang diikutinya.
“Bayangkan saja, mana ada pemain yang selama satu tahun penuh, tidak pernah terkalahkan? Saya saja rasanya tidak bisa mempertahankan kondisi puncak demikian terus-menerus selama satu tahun.” (Rudi Hartono dalam Kompas, 28 Februari 1979, halaman 103)”
Selama rentang 33 bulan itu dua kali gelar juara All England berhasil diraihnya (1978,1979). Ada pula medali emas pada Asian Games VIII (1978), menang straight set dari Han Tsien (Cina). Dalam kemenangannya pertama kali pada All England 1978, memunculkan spekulasi bahwa Rudi sengaja mengalah pada King dan memberikan gelar padanya. Apa yang terjadi dalam ruang ganti? Mengapa King perlu mengucapkan “terima kasih” kepada seniornya yang juga idolanya tersebut?.
Tahun 1978-1979 merupakan tahun-tahun awal kejayaannya. Berbagai hadiah diterima, sanjungan serta menjadi idola baru, dan terkenal layaknya artis. Namun ditengah masa kejayaannya, ia melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya harus dihukum skorsing selama tiga bulan. Dalam SEA Games X tahun 1979 di Jakarta, pada pertandingan penyisihan nomor tunggal putra, ia dinyatakan kalah WO dari pemain Singapura, Lee Hai Tong. Seharusnya pertandingan itu dilakukan pada pukul 09.30, tetapi sampai menit terakhir, King tak juga muncul.
“Aku baru muncul lima menit setelah setelah aku dinyatakan kalah WO. Wajahku memang lusuh. Aku hanya sempat mengenakan sandal sambil membawa raket saat turun dari mobilku.” (halaman 133)
Tahir Djide, pelatihnya saat itu tentulah amat murka atas kelakuan anak didiknya ini. Lantas apa alasannya hingga King datang terlambat? Ia ketiduran dan tidak ada yang mengingatkannya. Malam sebelumnya ia masih melakukan pertandingan hingga jam 01.00 dini hari. Oleh karena beberapa hari belakangan pertandingan dilakukan pada malam hari, maka King pun tak mengira kalau hari itu ada jadwal pertandingan yang dilakukan pada pagi hari. Tak pelak lagi, sanksi skorsing selama tiga bulan pun harus dijalaninya. Beberapa pertandingan harus ia lewatkan, dan yang terberat tentunya adalah penilaian publik atas dirinya.
Merambah Dunia Akting
Selama menjalani masa skorsing, King bukan hanya semakin jarang melakukan latihan, tetapi King mulai disibukkan dengan kegiatan lain diluar bulutangkis, bermain film. Ia pun menjadi salah satu pemain dalam film Sakura Dalam Pelukan bersama Eva Arnaz. Langkah ini seperti mengikuti jejak idolanya, Rudi Hartono yang juga pernah bermain film bersama Poppy Dharsono dalam film Matinya Seorang Bidadari.
“Sebetulnya aku menikmati saja syuting film ini. Karena aku piker aku mengalami titik jenuh dan kebosanan dalam dunia bulutangkis. Bertahun-tahun berlatih di Pelatnas tanpa putus-putusnya, aku merasa jenuh.” (halaman 140)
Ditengah kejenuhan itulah, tawaran untuk bermain film tak lagi ditampiknya. Beruntung, belakangan King menyadari kalau film bukanlah dunianya. Andai ia lebih memilih film, tentu King tidak akan menjadi legenda seperti saat ini. Waktu tiga bulan skorsing itu ternyata sangat berpengaruh pada penampilan King. Akibat ia sudah semakin jarang mengikuti latihan.
Sepanjang karier bulutangkisnya, mungkin ada satu hal yang disesali King, yaitu keikutsertaannya dalam duet meet atau dwilomba antara Indonesia – China yang saat itu baru bergabung dengan IBF. Dalam pertandingan pertamanya setelah istirahat karena skorsing selama 33 bulan itu, King dikalahkan oleh Han Jian, pemain China yang pernah dua kali dikalahkan sebelumnya. Ia kalah 17-18 dari Han Jian. Kekalahannya ini membuat King merasa sangat terpukul. Ia juga mengakui kekalahannya ini akibat ia kurang latihan selama masa skorsing tiga bulan serta terlambat masuk pelatnas selama tiga minggu.
“Aku tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa lama, bahkan bertahun-tahun setelah pertandingan dwilomba itu. Aku merasa pertandingan dengan Han Jian itu pertandingan yang sangat berat. Aku terlalu percaya diri. Aku merasa terlalu superior.” (halaman 152)
Gelar juara All England pada 1980 itupun tak lagi dapat diraihnya, dan lagi-lagi King merasakan kekecewaan atas keputusannya untuk mengikuti dwilomba tersebut. Menurutnya jika ia tiadk mengikuti dwilomba tersebut tentunya ia akan dapat lebih berkonsentrasi pada pertandingan All England. Akibat dari kekalahannya melawab Han Jian, King harus bekerja ekstra keras untuk kembali berprestasi. Bukan hanya dengan latihan, tetapi juga mengembalikan rasa percaya dirinya. Mengembalikan kembali penampilan prima seperti sediakala. Perlahan King mulai kembali bangkit, meraih kembali kemenangan di lapangan termasuk menjadi juara All England untuk ketigakalinya pada 1981.
Jumat, 14 Mei 2010
Pahlawan Sunyi Disekitar Kita
Siapa sebenarnya yang layak untuk disebut sebagai Pahlawan? Adakah pengertian ataupun batasan yang objektif untuk menentukan siapa yang pantas menjadi pahlawan? Kali ini, kisah para peraih Kick Andy Heroes Award ditampilkan dalam buku bertajuk Se7en Heroes : Tujuh Pahlawan Pilihan “Kick Andy”. Imam Prasodjo dalam kata pengantar menyebut orang-orang ini sebagai orang-orang abnormal. Orang-orang yang memiliki mimpi, angan-angan, cita-cita yang kuat dan diperjuangkan dengan penuh kesungguhan, sekalipun harus mengorbankan kenyamanan hidup yang sebenarnya bisa dengan mudah didapatkan.
Sebut saja nama Gisella Borrowka, seorang suster dari Jerman yang mengabdikan hidupnya untuk para penderita kusta di Indonesia. Namanya lebih dikenal dengan sebutan “Mama Putih”. Saat semua orang pergi dan tidak ada yang peduli dengan para penderita kusta, Gisella datang dengan penuh kesabaran merawat mereka. Ia rela meninggalkan semua kemapanan hidup yang dapat diperolehnya dengan mudah di tanah kelahirannya di Jerman.
Orang-orang abnormal ini mungkin terkesan gila. Orang normal mana yang rela meninggalkan kemapanan yang sudah pasti didapatkan. Tanyakan hati nurani anda untuk menjawabnya. Gendu Mulatif mungkin juga gila. Sama gilanya dengan orang-orang gila yang senantiasa dirawatnya. Pria yang akrab dipanggil Baba Gendu awalnya hanya membangun pos ronda disetiap RT di lingkungan tempat tinggalnya. Saat orang gila mulai senang menempati pos ronda yang dibangunnya, alih-alih mengusir ia justru merawat orang gila tersebut.
Cap sebagai orang gila kemudian melekat pada Baba Gendu. Demi merawat orang gila, anaknya sendiri ia minta untuk menjemput orang gila agar dapat ia rawat. Tidak main-main, semua dilakukannya dengan biaya sendiri dari usaha delman yang dilakoninya. Bahkan anak-anak kecil yang biasa memperoleh jatah uang hasil usaha delman, harus bersaing dengan para penderita sakit jiwa yang sekarang memenuhi rumah Baba Gendu.
“Kalau pengen hidup lu enak, lu enakin dulu hidup orang lain,” itulah prinsip hidup yang selalu dipegangnya sehingga caci-maki, hinaan ataupun cap sebagai orang gila tak lagi dihiraukannya. Baba Gendu bahkan rela menjual kudanya satu persatu agar dapat terus merawat para orang gila tersebut.
Orang gila lainnya adalah Baba Akong. Saat semua orang bersikukuh untuk menanam kelapa atau mede daripada bakau, ia tetap pada pendiriannya untuk menanam bakau disepanjang pantai mencegah abrasi. Tragedi tsunami dan tewasnya salah seorang anak aki¬bat batu yang menggelinding dari atas bukit, membuat tekadnya semakin bulat untuk mena¬nam pohon bakau di Pantai Utara Maumere yang belum lama dihantam tsunami itu. Saat harta bendanya ludes akibat tsunami, mereka justru melakukan sesuatu yang sama sekali tidak menghasilkan. Bahkan sang istri harus rela menjual kalungnya agar dapat membeli polybag untuk menanam bibit bakau.
Pengabdian itu nafas, memberi dengan jiwa
Pengabdian pada seni tari tampaknya menjadi nafas bagi Didik Nini Thowok. Berawal dari pelajaran tari yang diperoleh dari tukang cukurnya, ia semakin jatuh hati pada seni tari. Tak pernah cukup untuk belajar. Menampilkan berbagai karyanya di luar negeri dan menjadi maestro tari. “Kakek saya pernah berpesan kalau maju ha¬rus bisa mbodo; jangan merasa sudah pintar dan tak mau belajar atau mendengar dari orang lain. Hati dan pikiran harus selalu terbuka menerima masukan,” kata-kata kakeknya inilah yang terus dipegang Didik dalam menekuni dunia tari. Didik pun meneguhkan tekadnya bukan hanya sebagai penari semata, tetapi juga aktif selaku pen¬cipta dan penata tari, serta pengelola sanggar tari. Didik benar-benar hidup dari dan untuk tari.
Sementara bagi Sugeng Siswoyudono, kehilangan satu kaki bukan berarti ia kehilangan masa depannya. Sebaliknya, ia justru menjadi seorang yang berlebih. Ia membuat kaki palsu yang nyaman dipakainya, dan juga membuatkannya untuk mereka yang membutuhkan. Ia kemudian mendirikan Bengkel Prothesa Than Must Soegenk (baca: Den Mas Su¬geng). Saat tampil dalam salah satu episode Kick Andy, begitu banyak respon positif yang diterima. Hingga kemudian lahirlah program 1000 kaki palsu yang hingga kini sudah memberikan lebih dari 700 buah kaki palsu.
Pengabdian Menembus Batas, Abnormalitas yang Menginspirasi
Begitu banyak orang gila yang dengan kegilaannya memberikan pengabdian diluar batas orang kebanyakan. Suster Rabiah rela menerjang ombak, terapung di laut bermalam-malam, demi mengunjungi pasiennya. Saat tugas dan perahu motor yang ditumpanginya hancur diterjang ombak, maka ia harus bersabar terdampar di pulau tidak berpenghuni hingga tujuh hari hingga ada yang menolong. Iapun kini lebih dikenal sebagai Suster Apung. Sementara sejawatnya di kota menikmati berbagai fasilitas penunjang kesehatan, Suster Apung masih sibuk berkutat dengan peralatan medis sederhana menjangkau pasien dalam wilayah kerjanya meliputi satu kelurahan dan empat desa yang tersebar di 25 pulau di perbatasan antara Laut Flores, Laut Jawa, dan Selat Makassar. Sejak 10 Agustus 1978 hingga sekarang, telah lebih dari tiga puluh tahun Suster Rabiah mengabdi sebagai perawat di pulau-pulau kecil di sekitar Laut Flores.
Sementara itu, Wanhar Umar menjadi guru sekaligus kepala sekolah seorang diri sejak usia 14 tahun. Ia hanya mengajar baca-tulis-hitung karena hanya kemampuan itu yang ia miliki, sebab pendidikannya pun hanya tamatan sekolah dasar. Bangunan sekolahnya hanya terdiri dari tiga ruang yang saling terhubung satu sama lain beratapkan seng bolong dengan dinding lapuk. Sekolah itu tak berpagar dan hanya berlantaikan ta¬nah. Hal ini dilakoninya sejak tahun 1985. Semuanya dilakukan dengan penuh keikhalasan akan sebentuk pengabdian.
Dalam salah satu bagian, Baba Gendu menceritakan keluhannya selama ini, “Sudah merdeka, kok masih banyak orang yang kesulitan dan sakit jiwa. Ada apa? Berarti nega¬ra ini masih belum merdeka.” Tanyakan pada hati anda masing-masing, sudahkah kita merdeka? Merdeka dari rasa sombong, merdeka dari rasa dengki dan keserakahan. Sudahkah kita memerdekakan diri kita hingga dapat melakukan sesuatu untuk lingkungan sekitar kita. Ataukah kita tidak cukup waras hingga mata hati kita tak lagi terbuka, nurani kita tak lagi tersentuh melihat ketakberdayaan disekitar kita. Apakah pahlawan-pahlawan sunyi itu masih dapat kita temukan? Ataukah para pahlawan sunyi itu tertutup oleh bisingnya teriakan mereka yang minta diakui dirinya sebagai pahlawan?.
Sebut saja nama Gisella Borrowka, seorang suster dari Jerman yang mengabdikan hidupnya untuk para penderita kusta di Indonesia. Namanya lebih dikenal dengan sebutan “Mama Putih”. Saat semua orang pergi dan tidak ada yang peduli dengan para penderita kusta, Gisella datang dengan penuh kesabaran merawat mereka. Ia rela meninggalkan semua kemapanan hidup yang dapat diperolehnya dengan mudah di tanah kelahirannya di Jerman.
Orang-orang abnormal ini mungkin terkesan gila. Orang normal mana yang rela meninggalkan kemapanan yang sudah pasti didapatkan. Tanyakan hati nurani anda untuk menjawabnya. Gendu Mulatif mungkin juga gila. Sama gilanya dengan orang-orang gila yang senantiasa dirawatnya. Pria yang akrab dipanggil Baba Gendu awalnya hanya membangun pos ronda disetiap RT di lingkungan tempat tinggalnya. Saat orang gila mulai senang menempati pos ronda yang dibangunnya, alih-alih mengusir ia justru merawat orang gila tersebut.
Cap sebagai orang gila kemudian melekat pada Baba Gendu. Demi merawat orang gila, anaknya sendiri ia minta untuk menjemput orang gila agar dapat ia rawat. Tidak main-main, semua dilakukannya dengan biaya sendiri dari usaha delman yang dilakoninya. Bahkan anak-anak kecil yang biasa memperoleh jatah uang hasil usaha delman, harus bersaing dengan para penderita sakit jiwa yang sekarang memenuhi rumah Baba Gendu.
“Kalau pengen hidup lu enak, lu enakin dulu hidup orang lain,” itulah prinsip hidup yang selalu dipegangnya sehingga caci-maki, hinaan ataupun cap sebagai orang gila tak lagi dihiraukannya. Baba Gendu bahkan rela menjual kudanya satu persatu agar dapat terus merawat para orang gila tersebut.
Orang gila lainnya adalah Baba Akong. Saat semua orang bersikukuh untuk menanam kelapa atau mede daripada bakau, ia tetap pada pendiriannya untuk menanam bakau disepanjang pantai mencegah abrasi. Tragedi tsunami dan tewasnya salah seorang anak aki¬bat batu yang menggelinding dari atas bukit, membuat tekadnya semakin bulat untuk mena¬nam pohon bakau di Pantai Utara Maumere yang belum lama dihantam tsunami itu. Saat harta bendanya ludes akibat tsunami, mereka justru melakukan sesuatu yang sama sekali tidak menghasilkan. Bahkan sang istri harus rela menjual kalungnya agar dapat membeli polybag untuk menanam bibit bakau.
Pengabdian itu nafas, memberi dengan jiwa
Pengabdian pada seni tari tampaknya menjadi nafas bagi Didik Nini Thowok. Berawal dari pelajaran tari yang diperoleh dari tukang cukurnya, ia semakin jatuh hati pada seni tari. Tak pernah cukup untuk belajar. Menampilkan berbagai karyanya di luar negeri dan menjadi maestro tari. “Kakek saya pernah berpesan kalau maju ha¬rus bisa mbodo; jangan merasa sudah pintar dan tak mau belajar atau mendengar dari orang lain. Hati dan pikiran harus selalu terbuka menerima masukan,” kata-kata kakeknya inilah yang terus dipegang Didik dalam menekuni dunia tari. Didik pun meneguhkan tekadnya bukan hanya sebagai penari semata, tetapi juga aktif selaku pen¬cipta dan penata tari, serta pengelola sanggar tari. Didik benar-benar hidup dari dan untuk tari.
Sementara bagi Sugeng Siswoyudono, kehilangan satu kaki bukan berarti ia kehilangan masa depannya. Sebaliknya, ia justru menjadi seorang yang berlebih. Ia membuat kaki palsu yang nyaman dipakainya, dan juga membuatkannya untuk mereka yang membutuhkan. Ia kemudian mendirikan Bengkel Prothesa Than Must Soegenk (baca: Den Mas Su¬geng). Saat tampil dalam salah satu episode Kick Andy, begitu banyak respon positif yang diterima. Hingga kemudian lahirlah program 1000 kaki palsu yang hingga kini sudah memberikan lebih dari 700 buah kaki palsu.
Pengabdian Menembus Batas, Abnormalitas yang Menginspirasi
Begitu banyak orang gila yang dengan kegilaannya memberikan pengabdian diluar batas orang kebanyakan. Suster Rabiah rela menerjang ombak, terapung di laut bermalam-malam, demi mengunjungi pasiennya. Saat tugas dan perahu motor yang ditumpanginya hancur diterjang ombak, maka ia harus bersabar terdampar di pulau tidak berpenghuni hingga tujuh hari hingga ada yang menolong. Iapun kini lebih dikenal sebagai Suster Apung. Sementara sejawatnya di kota menikmati berbagai fasilitas penunjang kesehatan, Suster Apung masih sibuk berkutat dengan peralatan medis sederhana menjangkau pasien dalam wilayah kerjanya meliputi satu kelurahan dan empat desa yang tersebar di 25 pulau di perbatasan antara Laut Flores, Laut Jawa, dan Selat Makassar. Sejak 10 Agustus 1978 hingga sekarang, telah lebih dari tiga puluh tahun Suster Rabiah mengabdi sebagai perawat di pulau-pulau kecil di sekitar Laut Flores.
Sementara itu, Wanhar Umar menjadi guru sekaligus kepala sekolah seorang diri sejak usia 14 tahun. Ia hanya mengajar baca-tulis-hitung karena hanya kemampuan itu yang ia miliki, sebab pendidikannya pun hanya tamatan sekolah dasar. Bangunan sekolahnya hanya terdiri dari tiga ruang yang saling terhubung satu sama lain beratapkan seng bolong dengan dinding lapuk. Sekolah itu tak berpagar dan hanya berlantaikan ta¬nah. Hal ini dilakoninya sejak tahun 1985. Semuanya dilakukan dengan penuh keikhalasan akan sebentuk pengabdian.
Dalam salah satu bagian, Baba Gendu menceritakan keluhannya selama ini, “Sudah merdeka, kok masih banyak orang yang kesulitan dan sakit jiwa. Ada apa? Berarti nega¬ra ini masih belum merdeka.” Tanyakan pada hati anda masing-masing, sudahkah kita merdeka? Merdeka dari rasa sombong, merdeka dari rasa dengki dan keserakahan. Sudahkah kita memerdekakan diri kita hingga dapat melakukan sesuatu untuk lingkungan sekitar kita. Ataukah kita tidak cukup waras hingga mata hati kita tak lagi terbuka, nurani kita tak lagi tersentuh melihat ketakberdayaan disekitar kita. Apakah pahlawan-pahlawan sunyi itu masih dapat kita temukan? Ataukah para pahlawan sunyi itu tertutup oleh bisingnya teriakan mereka yang minta diakui dirinya sebagai pahlawan?.
Kamis, 06 Mei 2010
Patung - Patung Yang Aneh
Upanya manusia modern udah bosan sama patung-patung konvensional yang cumak Dewa,Politikus, Diktator dan hewan-hewan yan gbiasa saja ! Di bawah ini contoh-contoh patung yang keluar dari pakem-pakem konvensional itu !
pointing finger:
sapi meleleh:
pengendali awan:
5 Tempat Misterius Di Amerika
1. Racetrack Playa
Racetrack Playa adalah sebuah tempat yang berada di Death Valley National Park, California. Tempat ini sebenarnya adalah sebuah danau kering. Playa sendiri berarti dataran yang selalu berlumpur dan berair pada saat musim hujan. Bisa juga berarti cekungan yang terbentuk dipantai pasir dan terkadang membentuk danau dangkal karena hujan yang sangat lebat. Misteri yang melingkupi tempat ini adalah adanya “BATU BERSELUNCUR”. Batu2 ditengah “playa” ini mampu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa bantuan tangan manusia. Mereka berseluncur sedikit demi sedikit dari satu titik ke titik yang lain. Konon kabarnya batu ini bisa disaksikan berseluncur setiap 3 tahun sekali. Banyak teori yang menjelaskan kenapa batu2 itu bisa berpindah. Diantaranya adalah teori angin kencang yang bertiup hingga kecepatan 90 MPH dan lumpur di Playa yang sangat licin. Namun sampai sekarang hal tersebut masih menjadi misteri.
2. Oregon Vortex
Letaknya di Gold Hill, Oregon. Tempat ini punya diameter 165 kaki. Terkenal karena mampu menyebabkan vertigo. Sering dikunjungi oleh pelancong sejak tahun 30-an. Keanehan didaerah ini adalah bagaimana sebatang sapu bisa berdiri tanpa dipegang, kemudian bola yang menggelinding ke atas, Orang2 bisa terlihat lebih tinggi atau sebaliknya jika dilihat dari sudut yang berbeda. Dan ada satu titik disana yaitu sebuah rumah yang disebut sebagai The House Of Mistery. Banyak teori yang berhubungan dengan Oregon Cortex, diantaranya adalah adanya medan magnet yang sangat besar disana, dan tentu saja teori supranatural. Sampai sekarang belum ada yang bisa menjelaskan kenapa binatang tidak ada yang mau memasuki area tersebut.
3. The Paulding Light
Letaknya di Paulding Michigan. Disini anda bisa melihat sebuah fenomena kilatan2 cahaya yang muncul disaat langit cerah. Cahaya berwarna merah, biru dan hijau ini muncul sekitar 15 mil jauhnya diujung bukit. Banyak yang percaya bahwa cahaya itu adalah arwah yang bertemu satu sama lain. Sampai sekarang masih menjadi misteri.
4. Ringing Rocks Park
Terletak di Bucks County Pennsylvania. Daerah ini adalah sebuah area yang penuh dengan bongkahan2 batu besar yang bisa bernyanyi - dalam artian ketika dipukul dengan palu atau batu lainnya, batu2 tersebut akan mengeluarkan nada. Padahal batu2 tersebut solid. Para peneliti menemukan kemungkinan bahwa batu tersebut mengandung substansi vulkanis yang disebut Diabase. Lepas dari itu, keanehan2 yang ada disekitarnya, seperti binatang yang tidak pernah masuk kearea itu,kemudian bagaimana letak dari area itu sendiri yang tidak berada didasar gunung tapi dibagian atasnya. Menurut para ahli, batu2 tersebut terbentuk karena longsoran glasier.
5. Mel’s Hole
Mel’s hole adalah sebuah lubang yang berada di satu bagian dari kota kecil di Washington bernama Manastash Ridge. Pertama kali ditemukan oleh Mel waters, lubang berdiameter 9 kaki itu mengandung misteri. Karena diduga, lubang tersebut tidak berujung! Sejak ditemukan,penduduk sekitar menjadikannya sebagai tempat pembuangan sampah. Yang membuat orang2 tersebut heran adalah meraka tidak pernah mendengar sampah2 yang mereka buang menyentuh dasar. Mel mencoba untuk mengukur sendiri kedalaman lubang tersebut dengan tali pancing. Hingga menyentuh angka 80 ribu kaki mel tidak menemukan dasarnya. Dia pun langsung mengkontak sebuah stasiun radio terkenal untuk melaporkan hal ini. Pemerintah diduga mencoba membungkam Mel dengan menyuruhnya pindah ke Australia. mel’s Hole dikabarkan mampu menghidupkan hewan yang sudah mati.
Racetrack Playa adalah sebuah tempat yang berada di Death Valley National Park, California. Tempat ini sebenarnya adalah sebuah danau kering. Playa sendiri berarti dataran yang selalu berlumpur dan berair pada saat musim hujan. Bisa juga berarti cekungan yang terbentuk dipantai pasir dan terkadang membentuk danau dangkal karena hujan yang sangat lebat. Misteri yang melingkupi tempat ini adalah adanya “BATU BERSELUNCUR”. Batu2 ditengah “playa” ini mampu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa bantuan tangan manusia. Mereka berseluncur sedikit demi sedikit dari satu titik ke titik yang lain. Konon kabarnya batu ini bisa disaksikan berseluncur setiap 3 tahun sekali. Banyak teori yang menjelaskan kenapa batu2 itu bisa berpindah. Diantaranya adalah teori angin kencang yang bertiup hingga kecepatan 90 MPH dan lumpur di Playa yang sangat licin. Namun sampai sekarang hal tersebut masih menjadi misteri.
2. Oregon Vortex
Letaknya di Gold Hill, Oregon. Tempat ini punya diameter 165 kaki. Terkenal karena mampu menyebabkan vertigo. Sering dikunjungi oleh pelancong sejak tahun 30-an. Keanehan didaerah ini adalah bagaimana sebatang sapu bisa berdiri tanpa dipegang, kemudian bola yang menggelinding ke atas, Orang2 bisa terlihat lebih tinggi atau sebaliknya jika dilihat dari sudut yang berbeda. Dan ada satu titik disana yaitu sebuah rumah yang disebut sebagai The House Of Mistery. Banyak teori yang berhubungan dengan Oregon Cortex, diantaranya adalah adanya medan magnet yang sangat besar disana, dan tentu saja teori supranatural. Sampai sekarang belum ada yang bisa menjelaskan kenapa binatang tidak ada yang mau memasuki area tersebut.
3. The Paulding Light
4. Ringing Rocks Park
5. Mel’s Hole
Mel’s hole adalah sebuah lubang yang berada di satu bagian dari kota kecil di Washington bernama Manastash Ridge. Pertama kali ditemukan oleh Mel waters, lubang berdiameter 9 kaki itu mengandung misteri. Karena diduga, lubang tersebut tidak berujung! Sejak ditemukan,penduduk sekitar menjadikannya sebagai tempat pembuangan sampah. Yang membuat orang2 tersebut heran adalah meraka tidak pernah mendengar sampah2 yang mereka buang menyentuh dasar. Mel mencoba untuk mengukur sendiri kedalaman lubang tersebut dengan tali pancing. Hingga menyentuh angka 80 ribu kaki mel tidak menemukan dasarnya. Dia pun langsung mengkontak sebuah stasiun radio terkenal untuk melaporkan hal ini. Pemerintah diduga mencoba membungkam Mel dengan menyuruhnya pindah ke Australia. mel’s Hole dikabarkan mampu menghidupkan hewan yang sudah mati.
Lampu Yang Kekal
Seorang sarjana Australia Robbert Briggen, berpendapat bahwa manusia jaman prasejarah itu memiliki intelegensi yang lebih maju daripada ilmu pengetahuan yang kita miliki karena mereka memiliki lampu-lampu abadi.
Pada bulan April 1485 mayat seorang gadis bangsawan dari zaman yunani kuno dikeluarkan dari tempat perkuburannya di “Appian Way”. Ketika para penyelidik memasuki tempat pemakamannya, mereka terkejut menemukan sebuah lampu yang menyala sejak 1.500 tahun yang lalu.
Pertanyaannya adalah dengan cara apa para nenek moyang kita membuat lampu yang bisa terus menyala hinga selama itu? Misteri itu masih tetap merupakan misteri yang pelik akan tetapi sejumlah ahli masuh terus berusaha untuk menyelesaikan masalah ini.
Beberapa orang diantara mereka seperti Briggen, mengemukakan pendapat bahwa tenaga yang digunakan untuk menyalakan lampu itu adalah sangat mungkin telah hilang dari permukaan bumi ini. Akan tetapi, tidak ada bukti yang menguatkan teori-teorinya itu. Orang pintar seperti apa yang membuat lampu yang tetap terus menyala hingga 1.500 tahun?
Pertanyaannya adalah dengan cara apa para nenek moyang kita membuat lampu yang bisa terus menyala hinga selama itu? Misteri itu masih tetap merupakan misteri yang pelik akan tetapi sejumlah ahli masuh terus berusaha untuk menyelesaikan masalah ini.
Beberapa orang diantara mereka seperti Briggen, mengemukakan pendapat bahwa tenaga yang digunakan untuk menyalakan lampu itu adalah sangat mungkin telah hilang dari permukaan bumi ini. Akan tetapi, tidak ada bukti yang menguatkan teori-teorinya itu. Orang pintar seperti apa yang membuat lampu yang tetap terus menyala hingga 1.500 tahun?
Bahagia Dengan Kemampuan Otak
Kemampuan Otak dalam kamus didefinisikan adalah “kekuatan otak atau kapasitas otak” definisi lain yang lebih mengenai kemampuan otak manusia yang lebih mengena adalah “Kekuasaan menggunakan kapasitas otak untuk melakukan atau bertindak secara efektif”.
Kekuasaan bukan hanya milik hal-hal yang memiliki potensi, tetapi kemampuan untuk menggunakannya. Kekuatan militer, misalnya, tidak muncul semata-mata dari kepemilikan senjata, tetapi juga orang-orang yang telah dilatih untuk menggunakannya.
Dengan cara yang sama, kecerdasan saja bukan suatu bentuk kepandaian jika tidak ada kemampuan untuk menggunakannya secara efektif. Mungkin kita sering menemukan orang-orang yang cerdas yang bisa bicara tanpa henti tentang hampir semua topik, tapi mengalami kesulitan benar-benar melakukan sesuatu dalam hidup. Anda mungkin mengatakan bahwa orang semacam itu memiliki banyak potensi kemampuan otak, tetapi ada sesuatu yang kurang yaitu ia tidak dapat menerapkan salah satu saja dari ide-idenya tersebut.
Kita kadang-kadang kagum pada kecerdasan, tapi kita lupa bahwa seperti semua yang adapada alat, tidak akan mempunyai nilai jika hanya sekedar potensi atau hanya di dalam dirinya sendiri. Apakah satu miliar rupiah memiliki nilai yang sesungguhnya jika hanya terkubur di dalam tanah? Apakah orang bisa kaya hanya karena ia mempunyai potensi bisnis yang lebih baik? Apakah seorang seniman bisa hebat karena ia bisa belajar untuk menjadi lebih baik daripada yang terbaik? Potensi yang belum direalisasi sama dengan belum terwujud.
Mendefinisikan Kekuatan Otak
Saya akan mengatakan bahwa Einstein, yang juga memiliki IQ tinggi, memiliki banyak kemampuan otak, karena ia menghasilkan banyak hal dengan kecerdasannya. Henry Ford, yang tidak dikenal karena IQ tinggi, juga memiliki banyak kemampuan otak, karena dia sangat efektif menggunakan intelejen yang dimilikinya. Lalu ada jutaan intelektual yang benar-benar memiliki potensi dan mungkin bahkan nilai IQ yang tinggi, tetapi sepertinya tidak pernah menemukan cara untuk membuat sesuatu yang berarti untuk dunia ini atau di kehidupan mereka sendiri. Dengan begitu berarti mereka tidak memiliki kemampuan otak yang nyata.
Jika Anda setuju dengan definisi kepintaran ini, dan anda ingin meningkatkan kemampuan otak anda, Anda harus melakukan beberapa hal.
Pertama, miliki lebih banyak pengetahuan yang dibutuhkan dan belajar teknik-teknik tertentu seperti teknik-teknik pemecahan masalah. Di samping itu ada hal lain yang lebih penting yaitu anda harus bisa menghubungkan kecerdasan mentah anda dan teknik untuk kehidupan nyata.
Dengan kata lain, kemampuan otak anda tidak akan meningkat jika memiliki teknik pemecahan masalah yang baru jika kita tidak pernah berusaha untuk menyelesaikan masalah nyata dengan teknik yang baru kita pelajari itu. Dengan kata lain, semua hal yang kita tahu tentang fisika, biologi atau politik tidak akan berarti banyak jika kita hanya menghabiskan hidup kita untuk mencuci piring atau hal-hal lain yang tidak ada hubungannya dengan pengetahuan kita tadi.
Menariknya, banyak orang yang sangat cerdas tetapi tidak tahu cara meningkatkan kemampuan otak dan tidak bahagia. Mungkin ini diakibatkan oleh kurangnya usaha mereka untuk membuat hal-hal yang mereka ketahui untuk menjadi sesuatu yang dapat mereka terapkan guna mempermudah pemecahan masalah dalam kehidupan nyata mereka.
(dari brainvit.com)
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini
Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini
Aku, Botol Mineral dan Bumi kita
Sudah empat hari ini ada yang berbeda dengan tas hitam Bodypack yang selalu aku cangklong di pundakku. Sisi sebelah kirinya terasa kosong. Tinggal jaring jaringnya saja yang terbuka hampa. Menunggu sesuatu untuk diletakkan disana. Hehe. Sok dramatis. Padahal yang kurang itu cuma botol air mineral yang selalu aku bawa. Untuk diisi dan diminum dan kembali diisi lagi. Dihari biasa tak mungkin botolku tercinta aku tinggalkan, tapi sekarang lagi bulan ramadhan, semua orang menjalankan ibadah puasa. Masa ya aku mau bawa ‘godaan’ ke mana mana. Hehe.
Ga seru…..
Tapi paling seneng ya akhir akhir ini. Tas bodypackku sudah menyediakan slot buat tempat air mineral di bagian luarnya. Jadinya buat melakukan akses ke sumber air minum jadi lebihcepat dan mudah. Trus karena tempatnya berupa jala jala, jadi ya sekalian show off juga. Meskipun kadang orang melihat dengan sedikit aneh dan bilang macem macem. Yang aku mirip anak TK lah, yang kaya orang mau camping lah. Terserah. Yang jelas ini merupakan bentuk kepedulianku buat lingkungan (walopun niat awale gak gitu ^^;).
Keep Going Prince!!! Semangat!!!
Did You Know?
- Dengan mengisi ulang botol air mineral kita berarti kita sudah menerapkan dua dari 3R, yaitu reduse dan reuse
- Sampah plastik (termasuk botol plastik) membutuhkan waktu 1000 tahun untuk dapat terurai dengan sempurna
- Walaupun botol minum kemasan manggunakan jenis plastik PET yang bersifat sekali pakai, tapi effect destructivenya ternyata ga begitu kentara pada tubuh manusia.
Rabu, 05 Mei 2010
Bulan Purnama dan Gempa Bumi
Seorang ilmuan bernama Jim Barkland melakukan penelitian mengenai korelasi antara bulan purnama dengan gempa bumi.
Barkland adalah seorang Doktor dari University of California yang bekerja di kantor Geologi Santaclara, California. Suatu ketika dia menyadari bahwa gempa bumi selalu terjadi saat matahari dan bulan berada pada satu garis lurus, yaitu ketika terjadi bulan purnama. Pada posisi ini bulan dan matahari berada pada posisi yang saling berlawanan. Bumi terdiri atas lempengan lempengan yang mengambang di atas cairan inti bumi. Ketika bulan purnama terjadi lempengan tersebut tertarik masing masing ke arah yang berlawanan, yaitu ke arah matahari dan ke arah bulan karena gravitasinya masing masing. Analoginya adalah seperti terjadinya pasang dan surut permukaan air laut. Hanya saja yang pasang dan surut disini adalah 'cairan inti bumi'. Pasangnya carian tersebut kemudian akan menggerakkan lempeng benua yang mengambang diatasnya. Lempengan tersebut kemudian akan saling bergesekan satu dengan yang lainnya hingga menyebabkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi lebih sering terjadi (dan terjadi dengan kekuatan yang lebih besar) ketika bulan berada pada posisi terdekat dengan bumi. Posisi ini disebut dengan Perigee. Pada posisi ini kekuatan gravitasi bulan meningkat sehingga gaya tariknya terhadap lempeng bumi juga kuat. Sebaliknya pada saat posisi terjauhnya, yaitu apogee gempa yang terjadi juga lebih lemah dan dengan frekuensi yang lebih sedikit.
Publikasi akan temuannya tersebut sempat mendapat penghinaan dana pelecehan dari teman-teman seprofesinya. Bahkan ia sempat di larang dan diskors selama 2 bulan dari pekerjaannya karena prediksi-prediksinya dianggap membuat masyarakat menjadi panik. Ia juga diminta berjanji untuk tidak melakukan prediksi-prediksi lagi. Hingga pada tanggal 10 maret 1997, namanya kemudian menjadi terkenal. Hal itu tak lain karena ia memprediksi akan terjadi gempa bumi di San Fransisco, dan itu benar terjadi!
Walaupun sampai sekarang belum dikeluarkan hasil penelitian resmi mengenai hal tersebut oleh pihak manapun, tetap saja itu bisa dijadikan referensi bagi kita dalam menghadapi datangnya bencana gempa.
Langganan:
Postingan (Atom)